Kamis, 14 Januari 2010

tips memberi permen bagi balita


assalamualaikum teman-teman, kali ini kita bukan membahas masalah cinta-cinta dulu yua, maklum lah kan msh jomblo(blum puya pacar baru nih) heee...
baiklah jagan terlalu banyak mengoceh deh, kali ini bahan informasi yang saya bawakan kepada teman-teman adalah tips memberi permen pada anak-anak/balita, agar tidak terlalui kecanduan denga permen.PERMEN atau yang dikenal dengan gula-gula adalah salah satu makanan favorit bagi anak balita (bawah lima tahun). Rasa permen yang enak dan manis membuat balita ketagihan. Apalagi jika tidak ada aturan di rumah mengenai konsumsi permen.

Permen tidak akan menjadi buruk jika dikonsumsi dengan tepat secara moderat dan memilih permen yang bermutu baik. Berikut tips memberi permen pada balita:

Pertama, perhatikan frekuensi makan permen.

Ciptakan hari makan permen satu bulan sekali. Atau, jadikan permen hadiah istimewa dengan frekuensi pemberian tidak sering. Jumlahnya maksimal dua butir.

Kedua, pilih permen yang sehat.

Usahakan pewarnanya harus pewarna makanan, jangan pewarna yang tidak bisa dikonsumsi oleh tubuh. Gula yang digunakan pun harus yang murni. Bukan buatan (misalnya, sakarin dan siklamat yang meninggalkan after taste getir di lidah). Tidak berformalin (seperti permen white rabbit, manisan asam kiamboy, permen anggur), tidak ber-kola atau berefek pop rock. Gum di permen lunak terbuat dari getah tumbuhan, aman ditambahkan.

Permen jelly yang kenyal, bahannya bisa tepung konyaku atau gelatin. Tepung konyaku dari umbi-umbian, dari sisi kehalalan lebih aman dari gelatin. Permen berbahan serat dari jeli melancarkan pencernaan dan menurunkan kolesterol darah.

Permen cokelat baik dikonsumsi karena mengandung lemak, karbohidrat, protein, asam amino triptofan, fenilalanin, dan tyrosin. Ketiga, perhatikan reputasi produsen. Maksudnya, permen itu dikemas baik dan higienis, mencantumkan kandungan, kode produksi dan kedaluwarsa, serta izin Departemen Kesehatan RI. Hindari permen home industry yang asal-usulnya tidak jelas, misalnya, cotton.
Hindari juga permen yang pernah diberitakan berbahan berbahaya, seperti permen impor dari China.

Keempat, pastikan bahwa permen itu aman bagi balita. Misalnya, loli bertangkai, permen kunyah atau chewy yang mudah dimakan. Hindari permen keras isap (jika balita belum bisa mengontrol kemampuannya menelan supaya tidak tersedak), permen karet (bahaya tertelan), dan permen sangat pedas.

Hal-hal lainnya adalah hindari beri permen berbentuk rokok, karena studi di Unversity of Rochester, AS, menyebutkan, merokok permen pada masa kecil menyebabkan kebiasaan merokok saat dewasa. Diduga karena menguatkan persepsi merokok sebagai aktivitas pergaulan.

Ajarkan cara memakan permen yang benar. Permen isap jangan langsung digit tapi diemut hingga kecil. Jangan ke luar masuk mulut, jatuh harus dibuang, tidak bergantian mengisap dengan orang lain. Jangan makan permen sebelum makan, agar tidak merusak nafsu makan.

Jangan mengulun terlalu lama, karena dapat memengaruhi kesehatan gigi. Maksimal 30 menit. Cuci mulut setelah makan permen dari sisa gula. Minum atau kumur air putih. Sikat gigi akan lebih baik.

Puasa permen saat batuk. Permen suplemen tidak bisa dimakan bebas, harus sesuai petunjuk. Bila telanjur hobi makan permen, atasi dengan beri cemilan manis lain yang lebih sehat. Jangan simpan permen di rumah. Tolak permen sebagai uang kembalian supermarket.

Jangan pilih permen sebagai goody bag ulang tahun. Edukasi balita untuk tidak menerima permen dari orang asing. Perkataan lain, hindari orang dari luar yang selalu menunjukkan permen kepada anak Anda karena mungkin belum mengetahui tips ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar